17 Jan 2012 |
|
Oleh : Indah Tjahjawulan
Tahun 2011 sudah dicanangkan oleh pemerintah Taiwan sebagai “Tahun Desain”. Sejumlah kegiatan sudah dirancang untuk diselenggarakan di seluruh kawasan Taiwan. Selama ini kita mengenal Taiwan melalui produk-produk industrinya, yang antara tahun 1960-1970-an turut meramaikan pasar Indonesia dengan produk-produk
Taiwan International Design Expo (TDE) yang berlangsung pada 23 – 28 Oktober 2011 dan IDA Congress pada 24–26 Oktober 2011, di Taipei International Convention Center (TICC) merupakan klimaks dari “Tahun Desain” yang dicanangkan pemerintah Taiwan. Peristiwa ini mempertemukan orang-orang dari kalangan dunia bisnis, perusahaan desain, sekolah desain, dan organisasi desain promosi di bawah satu atap, yang menginterpretasikan tema Design at the Edges di dalam konteks “design beneficence” (nilai-nilai positif dalam desain).
Design at the Edges Pengertian Edges atau batas di sini adalah batas antara praktik desain dan bidang lain yang berhubungan dengan bidang desain, termasuk sains, teknologi, pemerintahan, bisnis dan organisasi humanitarian non pemerintah. Edges juga berarti batas antara disiplin-disiplin ilmu di dalam desain itu sendiri yaitu industrial, komunikasi, dan arsitektur (interior dan eksterior) – hal apa saja yang membuatnya menjadi sama dan yang membedakannya. Edges di sini juga dimaknai sebagai desain dan karya-karya lain yang bersifat “cutting edge”: radikal, baru, kontroversial, eksperimental, dan menerobos batas-batas disiplin bidang keilmuan.
IDA Congress Kongres ini adalah kongres yang dilaksanakan oleh tiga asosiasi desain dunia, yaitu ICSID (asosiasi desain produk), IFI (asosiasi desain interior), ICOGRADA (asosiasi desain grafis), dengan maksud untuk menyatukan perbedaan dari berbagai disiplin ilmu desain tersebut yang selama ini seakan terkotak-kotak. Kongres ini juga ditujukan untuk menyatukan visi dan perspektif untuk desain yang inovatif melalui eksplorasi tema ‘Design at the Edges, dan untuk melakukan dialog yang akan mengubah cara pandang terhadap desain dan juga dunia. Selain itu, kongres ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana kekuatan desain dapat mengubah Taiwan dan mempengaruhi perkembangan desain internasional. Dalam kongres ini juga diadakan rangkaian seminar dan presentasi yang dilakukan oleh kalangan praktisi desain maupun akademisi. Dari presentasi yang dilakukan oleh praktisi, kita bisa melihat konsep kreatif dan cara mereka berkarya serta bagaimana mereka memecahkan persoalan-persoalan yang bersinggungan dengan lingkungan dan kehidupan perkotaan. Sedangkan kalangan akademisi mempresentasikan proses penelitian mereka, mulai dari penelitian yang memperlihatkan sebuah proses kraeatif individual, hingga penelitian dan penciptaan karya yang mempunyai dampak yang luas dan mendunia... Selengkapnya baca di majalah Indonesia Print Media edisi 44 Januari - Februari 2012. |