Visitor

 

Sosial Media

 

Home Fokus Berita Meningkatkan daya saing usaha percetakan kemasan karton menggunakan Strategi Bisnis yang tepat
06
Jul
2023
Meningkatkan daya saing usaha percetakan kemasan karton menggunakan Strategi Bisnis yang tepat

Peningkatan  Effisiensi  dan  Daya  Saing  bisnis.

Bagi seorang pengusaha  bisnis, mantera  dalam  semua  bisnis  adalah tindakan yang  ‘efisien’  dan  ‘efektif’   untuk  meningkatkan  daya  saing.     Dalam  bisnis  kemasan karton  dan   bagi  kebanyakan  pebisnis  percetakan  dan  kemasan,   keuntungan  didapat  terbesar  dari  ‘raw  material  gap profit’  atau   selisih  keuntungan  dari  bahan  baku,   dan  ‘operating  cost  gap profit’  atau  margin  keuntungan  dari  jasa ‘ makloen’  atau  ongkos  produksi  per-satuan   produk  misal  biaya  per druk.  Pendapatan  lain-lain  seperti  penghematan  biaya  gudang, transportasi,  penjualan  waste  dan  sisa  produksi  (over product) dan lain-lain.

Daya  saing.

Daya  saing  adalah satu  tantangan  untuk keunggulan  berkompetisi  dari  sebuah  usaha  bisnis.    Daya  saing sangat  diperlukan  agar   perusahaan  tetap mampu untuk  bertahan (sustainability)  dan   diharapkan mampu mengambil pangsa  pasar  pesaing (retention).

Menurut   Michael Porter,  dalam  teorinya    Five  Forces for  Competitive  Advantage,   Keunggulan  bersaing  perusahaan  adalah jika  perusahaan  mampu untuk  lebih  unggul  dari   :    (1)  pesaing  sejenis,  (2) terhadap  Supplier  (3)  terhadap Customer (4)  terhadap timbulnya Barang Pengganti  dan (5)  terhadap Pendatang Baru  seperti  pada  Gambar  1  dibawah ini.

 

Gambar  1.  Porter’s Five Forces – Competitive  Advantage

Sumber  :  Consulterce.com

 

Bagi Industri  kemasan karton,   kemampuan  bersaing  sebagai berikut :

• Pesaing  sejenis  :  Perusahaan  karton  kelas  Home  Industri  dan  kelas pabrikan  menengah  dan  kelas pabrikan besar

• Pendatang  Baru  :  Perusahaan  kemasan Global  /  Internasional  yang mengakuisisi perusahaan  lokal

• Supplier  :   Pemasok  bahan  baku  yang  memiliki  daya tawar tinggi,  sehingga  perusahaan  tidak  punya  pilihan lain  selain  membeli  di supplier  tersebut.

• Customer :  Pembeli  memiliki daya tawar yang tinggi  karena  memiliki  kemampuan  keuangan  yang baik.

• Barang  Pengganti  :  Produk  lain  yang bisa  menggantikan  fungsi  karton kemasan,  seperti  :  styrofoam.

C.   Strategi perusahaan  untuk meningkatkan daya saing.

Baik  perusahaan  lama   atau yang baru  berdisi,  wajib  merumuskan  visi  misi  dan startegi.   Karena Visi  Misi   adalah fondasi  terhadap  apa, bagaimana,  dan mau  kemana  perusahaan  tersebut didirikan.

Begitu  juga  bagi perusahaan  yang lama  berdiri, tetap  harus  merumuskan  ulang,  apa  dan bagaimana  kedepan.    Banyak perusahaan  merumuskan  ulang  rencana  bisnis,  karena  disrupsi  teknologi,  kemajuan era Industri  4.0,  era Sosial  5.0,  merubah  cara  pandang  manusia  terhadap  bisnis.   Beberapa  perusahaan  maju  mengembangkan teknologi  bisnis  berbasis  Artificial  Inteigent,  Machine  Learning,   Virtual dan  Realty  Augmented,    menyebabkan  beberapa bisnis  terdisrupsi  seperti  terjadi  pada  Media  Cetak,   Pengiriman Surat Konvensional,   Warung Telepon (Wartel)  dan  lain-lain.   Sehingga  kebanyakan  perusahaan  besar  mendesain  ulang rencana  bisnis    yang  di realisasikan  kepada  model  bisnis  baru.

Visi-Misi  perusahaan  merupakan  gagasan  yang dibuat  oleh pendiri  (Founding  Father)  perusahaan  tersebut, pengejawantahan  terhadap  mimpi  kedepan si  Pendiri,   mau kemana dan menjadi  apa  perusahaan tersebut  dimasa  depan,  bisa  sepuluh tahun kedepan  hingga  dua puluh lima  tahun kedepan.  Lihat  Gambar  2  dibawah ini.

 

Gambar 2.  Tahapan  penyusunan  Strategis Perusahaan

Sumber :  https//: spur-reply.com

Misi  merupakan  operasionalisasi   dari Visi.  Sebagai contoh,   perusahaan  Kemasan Karton  memiliki Visi  menjadi Perusahaan  Pengemasan  Karton Terbaik  di Indonesia,  dalam  bentuk  Layanan  dan Kualitas  Prima.  Sedangkan  Misinya  adalah Memberikan  Contoh kepada   Komunitas   bagaimana   memproduksi  secara    effisien dan  effektif   dengan   teknologi tepat guna,  dan di jalankan oleh tenaga  yang  handal,   sehingga  memberikan  jaminan  kualitas  prima  dan  agar  mampu menjadi perusahaan  terdepan,  dikerjakan  secara  profesional   dan  mampu  memuaskan  kebutuhan  pemesan.

Perancangan  Strategis.

Setelah merumuskan  Visi Misi,  tindak lanjut  adalah menganalisis   Lingkungan  Bisnis,  menggunakan  teknik  SWOT Analisis   yaitu  mempelajari   Keunggulan  - Kelemahan  di  Internal  Perusahaan  (Strength-Weakness)  menganalisis   Lingkungan  Eksternal  di  luar  perusahaan  yang diistilahkan  dengan  Pestel, yaitu : Politik, Sosial, Teknologi, lingkungan  dan  Regulasi.   Analisis  ini  penting  untuk  mengetahui  potensi  yang  mungkin  terjadi  saat ini  dan  masa  depan.  Lihat  Gambar  3.   Model Perencanaan  Strategis dibawah ini.

 

Gambar 3.  Model  perencanaan  strategis

Sumber : Research optimus.com

 

Sesudah menyusun  visi-misi  dan  menganalisis   SWOT  dan  PESTEL,  tindak  lanjut  adalah mendesain  ulang   bagaimana  bisnis  tersebut  di jalankan.

Beberapa  perusahaan  Kemasan  karton  memikirkan  apakah  Model  Bisnis ini  tetap bergantung  dengan  Supplier  Lokal  yang lama,  atau membentuk  Aliansi,  atau  membuat  Lini  Produksi  Baru, dari  Muara  hingga  ke Hilir.   Ini  tergantung  bagaimana  industri tadi  melihat  Ancaman, Tantangan  dan  Kesempatan Bisnis.

Dalam  sebuah  bisnis, yang terpenting  adalah memahai   kemampuan  bersaing  dalam perusahaan  tersebut dengan  menganalisa  faktor Kapabilitas  Internal  Perusahaan  yaitu :

Selengkapnya terdapat pada Indonesia Print Media Edisi 113 Juli - Agustus 2023

 

 

Bila merasa tahu, itu pertanda tidak tahu, Setiap usaha yang dijalankan dengan tidak tahu tinggal menunggu layu.

Mari cari tahu dengan langganan Print Media yang bisa ; 1 eks, 5 atau 10 eks setiap dua bulan dengan harga yang ekonomis dan terjangkau.

Silahkan Download Formulir Langganan !!!