
Dalam rangka mendukung ketersediaan beragam bahan binding spiral yang berkualitas, mudah diperoleh dan harga bersaing, Golden Wire Indonesia (GWI) memproduksi berbagai jenis binding spiral, seperti KITARO untuk kualitas menengah serta GOLDEN WIRE untuk kualitas premium. Demikian disampaikan Direktur GWI Bapak Fanji Lukito kepada media.
Kebutuhan konsumen akan kalender tahun 2020 diprediksi akan meningkat, dengan angka mendekati 100-an juta. Hal ini dikarenakan kalender masih diperlukan sebagian besar masyarakat sebagai penanda tanggal sekaligus sebagai hiasan yang dipajang hampir di setiap ruang tempat tinggalnya, seperti di ruang tamu, ruang makan, ruang kerja, bahkan di kamar tidur.
Apalagi pada tahun 2020 akan diselenggarakan Pilkada serentak di 270 daerah, yang terdiri dari ; 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pilkada Serentak 2020 sebenarnya diikuti 269 daerah, namun menjadi 270 karena terdapat tambahan Pilkada Kota Makassar yang diulang pelaksanaannya, karena pada Pilkada Serentak 2018 dimenangkan kotak kosong.
|
Peristilahan didunia grafika / cetak mencetak banyak terdapat kesimpangsiuran / ketidaksamaan pengertian / kerancuan yang dijumpai dan dialami oleh para praktisi grafika. Penyebabnya adalah akibat warisan peristilahan pada masa lalu dan belum adanya standarisasi peristilahan yang diberlakukan. Kondisi ini diperparah dengan masuknya peristilahan yang dibawa oleh para agen teknologi (para penyalur mesin-mesin cetak dan peralatan dari luar negeri) yang mereka bawa dari mana asal peralatan / mesin-mesin yang diageni, dimana peristilahan disetiap negara produsen mesin mempunyai peristilahan yang diikutsertakan dengan produknya. Peristilahan yang rancu ini lebih berat dihadapi oleh para praktisi grafika kita yang berbeda latar belakang pendidikan, pengalaman bahkan berbeda dalam penguasaaan bahasa asing. Tidak terkecuali istilah “INSIT” yang juga dikatakan inschiet (Belanda), waste/spoilage (Inggris), semakin memusingkan kepala.
|
Wednesday, 26 September 2012 07:01 |
Istilah Minimum Cetak sering kita dengar dalam dunia cetak mencetak, khususnya cetak offset. Istilah ini mengacu pada jumlah minimum lembar cetak yang dapat dilayani oleh perusahaan percetakan.Sebenarnya penggunaan istilah tersebut kurang tepat, karena dalam proses cetak offset tidak ada jumlah minimum yang harus dicetak. Cetak offset dapat mencetak berapapun jumlah lembarnya. Yang menimbulkan istilah jumlah minimum cetak adalah biaya minimum proses cetak yang diperlukan dan menjadi tanggungan konsumen. Biaya proses cetak offset cukup mahal jika hanya digunakan untuk mencetak beberapa puluh lembar atau beberapa lembar barang cetakan saja. Beberapa tahun lalu hal ini menjadi masalah bagi pengguna jasa cetak yang hanya memerlukan produk cetakan dalam jumlah relatif sedikit, karena beban biaya yang harus ditanggung sama dengan biaya cetak minimum.
|
|
|
|
|