Visitor

 

Sosial Media

 

Home Pameran Pentingnya Pemahaman Arti Warna Bagi Desain Pracetak
06
Feb
2021
Pentingnya Pemahaman Arti Warna Bagi Desain Pracetak

Setiap warna memiliki arti emosional. Sejak dulu, keterkaitan warna dalam bidang psikologi sudah diteliti. Lois B. Wexner pada tahun 1954 meneliti tentang hubungan atau keterkaitan antara warna dengan suasana hati (mood).

Bahkan penelitian juga dilakukan oleh psikolog asal amerika pada tahun 1996, yaitu Frank H. Mahnke yang memimpin sebuah penelitian eksperimental tentang keterkaitan warna dengan emosi. Berikut ini arti warna pada psikologi warna:

1. Merah

Dalam psikologi warna, warna merah memiliki arti simbol keberanian, kekuatan, melambangkan kegembiraan serta memberikan gairah dan memberikan energi untuk melakukan suatu tindakan.

Warna merah juga dapat mengartikan sebuah kehidupan, yakni merah darah dan kehangatan. Dalam dunia kekuasaan, warna melambangkan sebuah kehebatan. Warna merah memiliki arti negatif, yakni identik dengan kekerasan.

2. Orange

Warna orange merupakan perpaduan antara warna merah dan kuning. Warna orange memberikan kehangatan dan semangat, symbol petualangan, optimisme, kemampuan bersosialisasi dan kepercayaan diri. Selain itu, warna orange juga memiliki arti ketenangan berkaitan dengan suatu hubungan.

3. Kuning

Warna kuning secara psikologi memiliki arti paling bahagia yakni kehangatan, optimisme, semangat, ceria dan rasa bahagia. Warna kuning biasanya digunakan oleh orang yang memperoleh perhatian, tampil di depan umum.

Warna kuning merangsang aktivitas otak dan mental serta memiliki aura yang sangat membantu dalam penalaran secara logis dan analitis. Seseorang yang cenderung menyukai warna kuning memiliki kepribadian yang bijak, cerdas, kreatif dan pandai menciptakan ide yang orisinil.

4. Biru

Warna biru mampu mengatasi insomnia, kecemasan, migrain dan tekanan darah tinggi. Sedangkan dalam bisnis, warna biru mampu memberikan kesan professional, kepercayaan dan simbol kekuatan.

Warna biru juga dipercaya mampu merangsang kemampuan untuk berkomunikasi dan ekspresi artistik. Warna biru juga dapat menggambarkan seseorang yang melankolis. Warna biru tua melambangkan nuansa ketenangan, sedangkan biru cerah digunakan untuk melambangkan perasaan sedih, kesendirian dan refleksi dari kesunyian.

5. Hijau

Warna hijau identik dengan warna alam. Dalam dunia psikologi, warna hijau digunakan untuk membantu seseorang agar memiliki kemampuan menyeimbangkan emosi dan keterbukaan dalam berkomunikasi. Warna hijau memberikan efek relaksasi dan ketenangan.

Warna hijau dapat menunjukkan aura seseorang dengan kepribadian plegmatis, yakni kedamaian dalam diri. Orang dengan tipe kepribadian ini akan menjadi penengah ketika terjadi perbedaan dan mampu menghindari konflik kepentingan.

6. Hitam

Warna hitam memiliki arti keanggunan, kemakmuran, kecanggihan dan penuh misteri.

Seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap warna hitam cenderung berani, menjadi pusat perhatian, ketenangan dan dominasi, kekuatan dan cenderung membenci kepalsuan.

7. Putih

Warna putih berarti suci dan bersih. Warna putih memiliki arti kebebasan dan keterbukaan. Dalam dunia kesehatan warna putih memberikan kesan steril atau tidak tercampur dengan apapun.

Warna putih juga dapat digunakan untuk terapi mengurangi rasa nyeri, sakit kepala dan mata lelah.

8. Cokelat

Warna coklat mengandung unsur tanah atau bumi. Warna Cokelat memberi kesan hangat, nyaman dan aman.

Secara psikologis, warna cokelat memiliki arti kuat dan dapat diandalkan serta melambangkan sebuah pondasi dan kekuatan hidup. Penggunaan warna cokelat akan memberikan kesan canggih, mahal dan modern karena memiliki kedekatan dengan warna emas.

9. Pink

Warna pink atau merah muda merupakan perpaduan dari warna merah dan putih. Namun secara keseluruhan warna Pink memiliki arti yang berbeda dengan warna dasarnya. Warna pink mempresentasikan prinsip feminisme dan memiliki aura kelemahlembutan, peduli dan romantis.

10. Ungu

Warna ungu melambang kan kemewahan, keanggunan dan kebijaksanaan. Warna Ungu mampu memberikan penggambaran dengan sifat kesenangan dan kemewahan dalam hidup.

Manfaat psikologi warna untuk branding dan marketing bisnis

Seperti yang sedikit diulas diatas bahwasanya ada banyak manfaat psikologi warna untuk bisnis.

Maka dari itu, keberadaannya memberikan pengaruh yang besar dalam suatu bisnis, terutama dalam hal branding dan marketing bisnis.

Dengan teknik pemilihan warna untuk identitas atau ciri khas bisnis dan perusahaan yang tepat, maka berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan:

1. Warna Meningkatkan Pengenalan Merek

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa warna bisa memberikan pengenalan merek hingga 80%. Persentase ini cukup besar sehingga banyak produsen yang berkonsultasi dengan psikolog warna atau ahli merek untuk menemukan warna yang menarik untuk digunakan dalam pembuatan merek.

Warna yang dipilih nantinya akan membedakan produk Anda dengan produk milik orang lain. Bahkan produsen yang telah menemukan warna menarik akan mencari perlindungan atas nama merek ataupun identitas warna melalui merek dagang. Hal ini merupakan tindakan yang wajar untuk melindungi warna produk yang digunakan agar tidak dicopy orang lain.

2. Identifikasi Demografi Produk

Warna dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesesuaian produk dengan audiens, meliputi usia dan jenis kelamin. Contoh, apabila menjual produk untuk perempuan tentu akan menggunakan warna feminisme seperti merah muda dan coklat muda.

Begitupun ketika ingin menjual produk untuk segmen usia tua, maka warna yang digunakan harus sesuai dengan segmen tersebut.

3. Sebagai Bentuk Visual Produk

Psikologi warna dalam pemasaran merupakan faktor terpenting dalam tampilan visual pengemasan suatu produk, logo maupun situs website.

Dimana warna akan membuat orang lain mudah mengingat brand, bahkan untuk brand dengan jenis usaha yang sama. Warna dalam dunia bisnis menjadi sebuah alat identifikasi produk oleh konsumen.

Contoh, seseorang akan mudah mengingat warna merah untuk sebuah brand kuliner, sedangkan warna hijau lebih diingat untuk brand di bidang keseimbangan lingkungan.

4. Sebagai Bentuk Pembeda dengan Pesaing

Ketika menentukan warna yang akan digunakan, perlu juga untuk menganalisa pesaing utama dan produk lain yang cenderung serupa. Dengan adanya psikologi warna akan membuat sebuah perbedaan dengan pesaing yang ada. Untuk brand baru pastikan menggunakan warna diferensiasi atau berbeda dengan produk yang sudah ada.

5. Membuat Visibilitas untuk Berbagai Produk

Memilih warna yang digunakan akan mampu membedakan atau memisahkan dengan produk lain. Sebuah brand yang inovatif pasti membutuhkan perbedaan warna.

Seperti contoh produk makanan akan menggunakan warna kuning klasik untuk chip original dan warna lain untuk membedakan rasa dari makanan tersebut.

6. Bisa Menyorot Budaya, Citra Merek, Produk atau Layanan

Manfaat psikologi warna untuk branding dan marketing bisnis yaitu biasa menyorot budaya, citra merek, produk dan juga layanan.

Dalam hal ini orang-orang mempercayai dan memahami informasi nonverbal jauh lebih besar dibandingkan isyarat verbal. Menggunakan warna yang tepat bisa berguna untuk mengkomunikasikan konsep-konsep abstrak. Contohnya seperti kepercayaan, kegembiraan dan juga kejelasan.

Panduan dan tata cara memilih warna menggunakan ilmu psikologi

Di dalam dunia bisnis, pemilihan warna sebagai identitas dan ciri khas sebuah brand bukanlah hal yang mudah. Agar bisnis atau perusahaan mudah dikenal dan diingat selalu oleh customer, oleh karena itu kami berikan panduan dan tata cara memilih warna terbaik menggunakan ilmu psikologi warna, diantaranya yaitu:

1. Menentukan Fokus

Cara memilih warna yang pertama yaitu menentukan fokus. Hal ini cukup penting untuk diperhatikan mengingat setiap warna menunjukkan kesan yang berbeda-beda. Contohnya seperti warna merah melambangkan keberanian, warna cokelat melambangkan keakraban dan sebagainya.

Maka dari itu, memiliki fokus yang jelas dalam memilih warna mengenai bagaimana merek atau brand akan ditampilkan kepada konsumen.

Kemudian tentukan tujuan dan bagaimana brand tersebut dikenal oleh target pasar sebelum menentukan warna apa yang paling sesuai.

2. Mulai dengan Warna yang Familiar

Setelah mengetahui tujuan dan brand image yang akan ditampilkan, selanjutnya memilih warna sesuai brand tersebut.

Cara memilih warna dimulai dari warna yang paling familiar. Ambil kertas dan corat-coret warna apa saja yang terlintas di pikiran. Tujuannya untuk mencoba dan bisa menjadi warna logo yang fix.

3. Menggunakan Warna Netral

Jika masih bingung menentukan warna apa yang tepat, maka terlebih dahulu bisa menggunakan warna-warna netral. Warna netral yang sering digunakan seperti putih, hitam, perak, coklat, emas, abu-abu, krem, dan gading. Pilihlah warna hangat atau dingin yang bisa memberikan pengaruh pada palet warna yang digunakan.

Adapun warna yang dianggap hangat adalah hitam. emas, coklat dan juga krem. Sedangkan warna yang dianggap dingin seperti putih, perak, abu-abu dan juga gading.

4. Meminimalisir Pilihan Warna

Keberadaan warna dalam suatu brand bertujuan supaya konsumen bisa mengingat suatu produk. Jadi, ketika konsumen melihat suatu warna, secara otomatis akan mengingat suatu merek atau brand.

Maka dari itu, tidak diperbolehkan untuk memasukkan warna terlalu banyak karena akan membuat konsumen menjadi bingung dan tidak tertarik.

Solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan jumlah warna lebih minimal atau pilihan warna yang sedikit. Sangat disarankan untuk menggunakan dua warna utama saja dan satu warna tambahan.

5. Mencari Inspirasi di Aplikasi atau Media Lainnya

Ada banyak aplikasi dan media berbasis web yang cukup interaktif dan bisa membantu pelaku usaha memilih maupun mencocokkan warna. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan yaitu Adobe Color CC. Color, Colour Lover, Colormind dan masih banyak lagi. Inspirasi warna juga bisa diperoleh melalui media sosial seperti pinterest maupun instagram.

Asumsi Salah Tentang Psikologi Warna

Teori psikologi warna dihubungkan dengan branding serta marketing merupakan hal yang sangat menarik untuk dibahas sebagai suatu strategi bisnis.

Namun teori ini juga menuai polemik positif dan negatif. Sebagian orang mungkin mengabaikannya, sementara yang lain mengagung-agungkannya.

Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi fenomena tersebut, yuk kita baca beberapa kesalahpahaman publik pada teori satu ini.

Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health, kita mengetahui jika ada kemungkinan warna memang berefek pada sikap kita sebab terdapatnya preferensi pribadi, pengalaman, pendidikan, ketidaksamaan budaya, serta kerangka yang lain yang cukup kompleks.

Jadi, jika orang mengatakan warna kuning atau ungu dapat menghidupkan seperti emosi tersendiri serta membuat pasar suka pada merek usaha Anda, hal ini bisa disebut sama tidak pastinya dengan ramalan telapak tangan atau horoskop.

Tapi, jangan langsung anti pada teori atau ide satu ini. Kenapa? Karena ada banyak yang perlu Anda dalami serta pikirkan. Jawaban yang logis memang bukan jaminan apakah suatu teori dapat diaplikasikan ataukah tidak.

Memang pengetahuan yang mempelajari psikologi manusia cukup abstrak untuk di jabarkan ke variabel variabel detail. Kuncinya ialah mencari cara paling praktis untuk membuat keputusan Anda untuk memakai warna dalam branding atau marketing usaha Anda. Salam sukses, semoga...

INDONESIA PRINT MEDIA 

Majalah Cetak dan Online Bacaan Masyarakat Printing Indonesia

Info : This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it (Email)

+62 811808282 (WA 

 

Bila merasa tahu, itu pertanda tidak tahu, Setiap usaha yang dijalankan dengan tidak tahu tinggal menunggu layu.

Mari cari tahu dengan langganan Print Media yang bisa ; 1 eks, 5 atau 10 eks setiap dua bulan dengan harga yang ekonomis dan terjangkau.

Silahkan Download Formulir Langganan !!!